Recent post
Inilah ketujuh malaikat utama yang ikut bersama
dengan aku. Adapun nama-nama mereka adalah sebagai berikut. Seorang bernama
Semjaza atau Syawmiya. Dia yang paling indah di antara ketujuh malaikatku.
Kepadanya kuberi tugas untuk menjaga dan mengamat-amati manusia. Dia sering
menemui manusia dan menjelma sebagai manusia yang memiliki paras yang indah.
Dia bisa menjelma sebagai laki-laki maupun sebagai perempuan, tergantung dari
apa yang dikehendakinya.
Seorang lagi bernama Abadon, dialah malaikat
yang kuberi tugas untuk menjaga jurang maut. Dia bertugas menjaga agar roh
orang yang mati dalam kekuasaanku tidak akan bisa keluar lagi dari jurang maut.
Namanya berarti perusak dan dia berkuasa untuk membinasakan.
Seorang lagi bernama Beelzebul, dialah yang
dikenal sebagai dewa badai dan angin. Beelzebul mengendarai seekor naga besar
yang berwarna merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh,
dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. Kepadanya kuberi juga kuasa untuk
mengatur laut dan segala makhluk yang ada di dalamnya. Dialah yang menjaga
keselamatan para pelaut yang memberi sujud kepadanya. Namun dia akan mengganggu
bagi orang yang melewati laut tanpa seizinnya. Tempat kediamannya ada di dasar
laut yang dalam, dan di masa-masa tertentu dia dengan naganya keluar dari laut.
Seorang lagi bernama Azazel, yang berarti penuh
dengan kekuatan. Dialah yang terkuat di antara ketujuh malaikatku. Kepadanya
kuberi tugas untuk menjaga bumi ini. Bila ada malaikat Allah yang hendak datang
ke bumi ini, mereka harus berhadapan terlebih dahulu dengan Azazel. Itulah
sebabnya, sering malaikat Allah tak dapat menjumpai manusia serta mengabulkan
permohonan mereka. Bila itu terjadi, berarti Azazel telah berhasil mengalahkan
dan mengusir mereka.
Seorang lagi bernama Asyera. Dia kuberi tugas
untuk menyuburkan tanah di bumi yang telah menjadi gersang akibat kutukan Allah
ini. Dia sendiri lebih suka memperkenalkan diri sebagai sosok perempuan kepada
manusia. Itulah sebabnya, dia dikenal sebagai dewi kesuburan.
Seorang lagi bernama Asytoret atau dikenal juga
dengan nama Asthar-tu. Dialah yang bertugas membantu manusia bila mengalami
kesusahan. Dialah yang sering memberikan kesembuhan secara ajaib. Dia juga
merupakan sumber keajaiban bagi manusia di zaman dahulu. Dia merupakan salah
satu di antara malaikat-malaikatku yang terkenal sepanjang masa.
Dan yang terakhir, bernama Terafim. Dialah yang
membantu para ahli sihir dan tukang tenung. Dia membantu mereka untuk membuat
penyembuhan dan mengajarkan mantra-mantra. Dan bersama Abadon membantu tukang
tenung untuk memanggil roh orang mati. Tetapi, untuk roh orang mati yang tidak
dalam kuasa kami, yakni yang beriman kepada Allah, Terafim menipunya dengan
membawa malaikatnya ke hadapan tukang tenung itu dan menyamar sebagai roh orang
mati yang dimaksud.
Masing-masing dari mereka memimpin sejumlah
malaikat lainnya dalam jumlah yang sangat banyak. Aku mengatur mereka dengan
baik. Tak satupun di antara mereka yang saling melawan. Kerajaanku tidak
terbagi-bagi dan tak pernah ada yang berusaha melawan diriku. Itulah sebabnya
kerajaanku dapat bertahan begitu lama.
Jauh di sebelah utara, di kutub bumi, di sanalah
pusat kerajaanku berada. Tempat yang sunyi, putih dan bersih, itulah
kesukaanku. Dari sana, aku mudah untuk pergi ke manapun di seluruh penjuru
bumi. Tempat kediamanku segalanya bersinar-sinar terang. Kubuat seperti tempat
kediaman Allah. Cahaya yang ada di kotaku sama seperti permata yang paling
indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal. Walau hawa dingin
menyelimuti di daerah itu, namun di tempat kediamanku ada kehangatan.
Sesungguhnya, aku menyayangi manusia itu. Kepada
mereka kuberi segala hal yang mereka butuhkan. Seperti Allah juga meminta
imbalan agar manusia selalu memuliakan dan memuji-muji diriNya, demikian pula
aku. Kepada yang mau sujud kepadaku, aku akan membantu mereka, menyuburkan
tanah mereka, menjaga mereka dan membuat mereka dalam kemakmuran. Aku tak
pernah berkeinginan untuk menghancurkan mereka. Mereka semua adalah
kepunyaanku.
* * *
Bumi aman dan damai dalam kekuasanku. Tak ada
peperangan dan tak ada permusuhan di antara manusia. Waktu itu, malaikatku yang
paling dekat hubungannya dengan manusia adalah Semjaza. Semjaza dan malaikat
yang dipimpinnya adalah para pengamat (watchers). Dan datanglah saat ketika anak-anak
manusia telah berlipat ganda sehingga pada saat itu lahirlah bagi mereka
putri-putri yang cantik dan rupawan. Kami dianggap dewa-dewi oleh manusia dan
kami sanggup melakukan keajaiban-keajaiban yang membuat mereka percaya kepada
kami.
Begitu dekatnya para malaikat pengamat itu
dengan manusia, kemudian melihat dan menginginkan anak-anak perempuan itu, dan
berkata satu sama lain: “Mari, marilah kita memilih istri dari antara anak-anak
manusia dan memberi kita anak.” Dan Semjaza, pemimpin mereka, berkata kepada
mereka: “Aku takut kalian tak akan setuju untuk melakukan hal ini.” Dan mereka
semua menjawabnya dan berkata: ‘Marilah kita semua bersumpah, dan mengikat diri
kita dengan suatu kutukan bersama untuk tidak menghentikan rencana ini tapi
untuk melakukannya.” Lalu mereka semua bersumpah dan mengikat diri mereka
dengan kutukan bersama atas sumpah itu.
Dan jumlah mereka semuanya dua ratus malaikat;
yang turun pada masa Yared di puncak Gunung Hermon, dan mereka menyebutnya
Gunung Hermon, karena mereka telah bersumpah dan mengikat diri mereka dengan
kutukan bersama atas sumpah itu. Dan inilah nama pemimpin-pemimpin mereka :
Semjaza, pemimpin mereka, Samlazaz, Araklba, Rameel, Kokablel, Tamlel, Ramlel,
Danel, Ezeqeel, Baraqijal, Asael, Armaros, Batarel, Ananel, Zaqiel, Samsapeel,
Satarel, Turel, Jomjael dan Sariel. Inilah pemimpin-pemimpin dan tiap kelompok
terdiri dari sepuluh malaikat. Mereka inilah yang kemudian hari dikenal sebagai
malaikat yang jatuh (Fallen Angels).
Aku, Lucifer, membiarkan apa yang mereka
kehendaki. Apa yang terbaik menurut mereka adalah yang terbaik bagiku pula. Tak
ada paksaan dan keharusan, siapa yang ingin tetap ikut atau pergi dariku,
selalu kuberi kebebasan.
Dan kemudian kedua-ratus malaikat itu mengambil
istri, dan masing-masing memilih satu, dan mulai bergaul dengan mereka. Dan
mereka mengajarkan jimat-jimat dan mantera-mantera. Mereka juga mengajarkan
cara memotong akar-akaran, dan memperkenalkan mereka dengan tetumbuhan. Dan
istri mereka pun hamil, dan mereka melahirkan raksasa-raksasa. Yang memakan
habis semua hasil usaha manusia. Dan ketika manusia tidak lagi mampu memelihara
mereka, para raksasa itu mengkhianati mereka dan mulai memakan manusia. Dan
mereka mulai memakan burung, dan hewan, dan binatang melata, dan ikan, dan saling
memangsa, dan minum darah.
Sementara itu, Azazel mengajar manusia untuk
membuat pedang, dan pisau, dan perisai, dan baju zirah, dan mengajarkan kepada
mereka logam-logam dari tanah dan cara mengolahnya, dan kalung, dan
hiasan-hiasan, dan penggunaan antimon, dan cara menghias kelopak mata, dan
segala jenis batu mulia, dan segala ramuan pewarna.
Semjaza mengajarkan mantera-mantera, dan cara
memotong akar, Armaros penyelesaian mantera-mantera, Baraqijal mengajarkan
astrologi, Kokabel menerangkan tentang rasi-rasi bintang, Ezeqeel pengetahuan
tentang awan, Araqiel tanda-tanda bumi, Shamsiel tanda-tanda matahari, dan
Sariel perjalanan bulan.
Rupanya, malaikat penghulu Allah, Mikhael dan
Gabriel tidak suka atas apa yang dilakukan oleh manusia. Mereka bersama dengan
malaikat lain, Uriel dan Raphael, melihat ke bawah dari surga dan melihat apa
yang dilakukan di bumi. Mereka berkata satu sama lain: “Manusia yang ada di
Bumi ini telah seluruhnya mengikuti Lucifer dan anak buahnya.” Dan mereka
berkata kepada Allah: “Tuan segala tuan, Tuhan segala tuhan, Raja segala raja,
dan Tuhan segala masa, tahta kebesaran-Mu berdiri di atas generasi-generasi
sepanjang masa, dan nama-Mu kudus dan berjaya dan diberkati sepanjang segala
zaman! Kau telah membuat segala benda, dan kuasa atas segalanya milik-Mu: dan
semua ciptaan adalah telanjang dan terbuka di mata-Mu, dan Kau melihat
segalanya, dan tak ada yang dapat menyembunyikan diri dari-Mu. Kau melihat apa
yang telah dilakukan Lucifer, Semjaza dan Azazel, yang telah mengajarkan kejahatan
di bumi dan membuka rahasia-rahasia abadi yang telah dilindungi di surga, yang
sangat ingin dipelajari manusia.”
Aku mengetahui fitnah mereka. Kami sama sekali
tidak mengajarkan kejahatan. Justru kami mengajarkan pengetahuan kepada
manusia. Salahkah kami bila kami memberi pengetahuan dan memberi
rahasia-rahasia surga? Bukankah aku pula yang membuat manusia mengerti tentang
yang baik dan yang jahat? Bagaimana jadinya manusia tanpa pengetahuan yang baik
dan yang jahat? Mengetahui tentang yang baik dan jahat berarti sama dengan
malaikat-malaikat Allah. Bukankah setelah Adam dan istrinya mengetahui tentang
yang baik dan yang jahat, Allah sendiri berfirman: “Sesungguhnya manusia itu
telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang
jahat.” Inilah yang aku herankan, bila Allah di masa itu tidak suka karena
manusia menjadi seperti-Nya, apakah benar bila di akhir zaman nanti manusia
akan diperkenankan menjadi seperti-Nya?
Lalu Sang Maha Tinggi, sang Kudus dan Maha Besar
berfirman dan mengirim Uriel kepada putra Lamekh: “Pergilah kepada Nuh dan
beritahu kepadanya dalam nama-Ku dan katakan: Sembunyikan dirimu! dan beritahu
kepadanya akhir yang sudah mendekat. Bahwa seluruh bumi akan dihancurkan, dan
sebuah air bah akan datang kepada seluruh bumi, dan akan menghancurkan semua
yang di atasnya. Dan sekarang perintahkan kepadanya bahwa ia boleh melarikan
diri dan benihnya boleh dilindungi untuk seluruh generasi di dunia.”
Dan lagi Tuhan berfirman kepada Raphael: “Ikat
kaki dan tangan Azazel, dan lemparkan dia ke dalam kegelapan, dan gali lubang
di padang pasir, yaitu di Dudael, dan lemparkan dia ke dalamnya. Dan tempatkan
dia di atas batu yang kasar dan tajam, dan selimuti dia dengan kegelapan, dan
biarkan dia di situ selamanya, dan tutupi wajahnya sehingga ia tak dapat
melihat cahaya. Dan pada hari penghakiman besar ia akan dilemparkan ke dalam
api.”
Allah berfirman: “Sembuhkan bumi yang telah
dikotori para malaikat Lucifer, dan umumkan penyembuhan bumi, sehingga mereka
dapat menyembuhkan wabah, dan sehingga semua anak manusia tidak musnah karena
semua rahasia yang telah dibuka dan diajarkan para Pengamat pada anak-anak
mereka. Dan seluruh bumi telah tercemar melalui pekerjaan-pekerjaan yang
diajarkan Azazel: semua dosa adalah miliknya.
Dan kepada Gabriel, Allah berfirman: “Hakimi
para anak haram dan orang-orang jahat, dan anak-anak hasil perzinahan, dan
musnahkan anak-anak hasil perzinahan dan anak-anak para Pengamat dari antara
manusia dan perintahkan mereka untuk maju. Kirim mereka melawan sesamanya agar
mereka saling menghancurkan di medan perang. Untuk berhari-hari mereka tak akan
memiliki apa-apa. Dan tak satu permintaan pun dari mereka juga ayah mereka
kepadamu yang boleh dikabulkan kepada ayah mereka atas nama mereka, karena
mereka mengharapkan kehidupan abadi, dan bahwa setiap orang dari mereka dapat
hidup lima ratus tahun lamanya.”
Dan Tuhan berfirman kepada Michael: “Pergilah,
ikat Semjaza dan kawan-kawannya yang telah menyatukan diri dengan wanita dan
dengan demikian mencemari diri mereka dengan wanita-wanita itu dalam
ketidaksucian mereka. Dan ketika anak-anak mereka telah saling membunuh, dan
mereka telah melihat pemusnahan orang-orang yang mereka cintai, ikat mereka
erat-erat untuk tujuh puluh generasi dalam relung-relung dunia, hingga hari
penghakiman dan penutupan mereka, hingga penghakiman abadi diselesaikan. Pada
hari itu mereka akan dituntun ke jurang api : dan kepada siksaan dan penjara di
mana mereka akan dikurung selamanya. Dan siapapun yang akan dikutuk dan
dimusnahkan mulai saat itu akan diikat bersama mereka hingga akhir segala
generasi. Dan hancurkan roh mereka yang jahat dan anak-anak para Pengamat,
karena mereka telah mengkhianati umat manusia. Hancurkan semua kesalahan dari
muka bumi dan hentikan semua pekerjaan Lucifer: dan biarkan tumbuhan kebaikan
dan kebenaran muncul. Dan itu adalah suatu berkat, kerja kebaikan dan kebenaran
akan ditanam dalam kebenaran dan kebahagiaan selama-lamanya.”
* * *
Henokh, anak Yared keturunan Adam, tergolong
orang yang dekat dengan Allah. Dia mengetahui tentang rencana Allah bersama
malaikat-malaikatnya. Ketika bertemu Azazel, Henokh berkata kepadanya: “Azazel,
kau tak akan mendapatkan damai, sebuah hukuman berat telah dijatuhkan atasmu
untuk mengikatmu.”
Azazel kemudian menemui aku dan menceritakan
segalanya. Aku kemudian menjadi amat murka karenanya. Seluruh malaikat penghulu
kupanggil menghadap dan segera berunding untuk mempersiapkan diri atas serangan
para malaikat Allah di bawah pimpinan Mikhael, Gabriel, Uriel dan Raphael.
Kemudian pada saatnya, Mikhael, penghulu
malaikat Allah datang menantang aku. Bersamanya ikut sejumlah besar bala
tentara surga yang siap dengan pedang yang bernyala-nyala.
Aku kemudian datang menemuinya dan berkata:
“Bukankah Allah telah berjanji memberi tangguh waktuku hingga hari kiamat?”
Mikhael berkata: “Apa yang kau lakukan adalah
keji di mata Allah !”
Aku bertanya: “Apa yang telah kulakukan sehingga
Allah menganggapku keji?”
Katanya: “Kau telah membuka rahasia-rahasia
abadi surga dan mengajarkannya kepada manusia!”
Aku kembali bertanya: “Bagiku itu tidak salah.
Bukankah aku diberi kuasa atas manusia?”
Kemudian Mikhael berkata dengan keras:
“Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu,
dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”
Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan
malaikat-malaikatNya berperang melawanku. Ketika aku hendak menghadapi mereka,
Beelzebul dengan naganya tampil ke depan dan menyuruhku untuk segera pergi. Dia
dan naganya serta dibantu oleh malaikat-malaikatnya segera bertempur melawab
Mikhael. Tetapi mereka tidak dapat bertahan, jumlah mereka kalah banyak. Dan
naga besar itu, dilemparkan ke bumi, bersama sama dengan malaikat-malaikatnya.
Namun berkat Beelzebul, kami yang lain dapat menghindar dari pemusnahan.
Peperangan itu sama sekali tidak adil.
Setidaknya, menurutku, Allah tidak menepati janjinya dengan memberi aku
kesempatan sampai pada akhir zaman. Namun baru sebentar saja mereka sudah
hendak memusnahkan aku, menyerangku dengan pasukan yang sangat besar.
Aku, Lucifer, kemudian mundur bersama yang lain.
Beelzebul gugur dengan gagah beraninya. Itulah sebabnya, sejak kematiannya,
orang-orang yang menyembahnya tidak lagi mendapat keajaiban-keajaiban.
Beelzebul telah meninggalkan manusia untuk selama-lamanya. Kini, tak ada lagi
yang menjaga keselamatan para pelaut, tak ada lagi yang menjaga manusia.
Yang gugur dalam peperangan itu adalah
Beelzebul, Asytoret dan Asyera. Namun mereka akan tetap dikenang oleh manusia
sampai selama-lamanya. Manusia masih menghormati mereka dengan membuat
patung-patung mereka serta memujanya. Tapi sayang, mereka sudah tak dapat
berbuat keajaiban lagi untuk manusia, karena mereka telah tiada. Lebih dari
tiga ratus ribu malaikatku mati dalam pertempuran itu.
Azazel dan Abadon tertangkap oleh mereka.
Seorang malaikat turun dari sorga merebut anak kunci yang dipegang oleh Abadon
dan kemudian memenjarakan mereka di sana. Ia menangkap mereka dan mengikatnya.
Lalu melemparkannya kedalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan
memeteraikannya di atasnya, supaya jangan lagi berhubungan dengan manusia.
Peperangan itu berlangsung tidak lama. Rumah
kediamanku di sebelah kutub utara dihancurkan dengan menurunkan hujan belerang.
Malaikat-malaikat itu sama sekali tak peduli dengan keadaan manusia. Seluruh
tempatku telah menjadi hangus oleh belerang dan garam. Kutub utara yang dingin
tiba-tiba menjadi sangat panas sehingga melumerkan es yang ada di sana. Jadilah
air bah meliputi bumi. Bumi menjadi guncang dan bergetar karenanya. Pada hari
itulah terbelah segala mata air samudera raya yang dahsyat dan terbukalah
tingkap-tingkap di langit. Dan turunlah hujan lebat meliputi bumi empat puluh
hari empat puluh malam lamanya.
Aku, Lucifer, bersama malaikat-malaikatku yang
tersisa berusaha menolong manusia sebisanya. Rupanya Allah juga berkenan
menyelamatkan Nuh dan keluarganya berserta hewan-hewan yang ada di bumi dengan
memasukkan mereka ke dalam sebuah bahtera. Dahsyatnya bencana itu tak pernah
terjadi sebelum ini. Aku berteriak kepada Allah: “Inikah keadilan yang hendak
Kauciptakan? Inikah rahmat yang hendak kau berikan kepada manusia? Mengapa kau
mengingkari janji-Mu sendiri untuk memberi tangguh waktuku hingga akhir zaman?”
Aku, Lucifer, menyayangkan kejadian ini.
Sejumlah besar manusia yang tak terbilang banyaknya mati dengan sia-sia. Mereka
dimusnahkan karena telah mengetahui rahasia-rahasia surga. Dan ketahuilah,
ketika manusia itu musnah, kami semua menangis, dan ratapan kami naik hingga ke
surga. Sementara itu di surga, malaikat-malaikat Allah bersorak-sorai merayakan
kemenangannya sambil memuji-muji Allah.
Navigation